Kontroversi Jilbab Halal – Sertifikat halal kini berlaku hampir untuk semua yang sering dijumpai sehari-hari, bukan saja makanan dan minuman tetapi juga pakaian yang dikenakan. Seperti halnya yang akan kita bahas sekarang, Hijab halal. pentingkah Jilbab mendapatkan sertifikat halal. oke, mari kita simak ulasanya!.
Apa Itu Jilbab
Sebagai seorang muslimah yang taat Jilbab suah tidak asing lagi di telinga karena ini memang kewajiban bagi setiap muslimah untuk memakainya, jilbab sendiri itu apa ?
Dikutip dari wikipedia bahwa :
Jilbāb (bahasa Arab: جلباب) adalah busana muslim terusan panjang menutupi seluruh badan kecuali tangan, kaki, dan wajah yang biasa dikenakan oleh para wanita muslim. Penggunaan jenis pakaian ini terkait dengan tuntunan syariat Islam untuk menggunakan pakaian yang menutup aurat atau dikenal dengan istilah hijab. Sementara kerudung sendiri di dalam Al-Qur’an disebut dengan istilah khumur, sebagaimana terdapat pada surat An Nuur ayat 31 sebagai berikut.
“ Hendaklah mereka menutupkan khumur (kerudung-nya) ke dadanya. (An Nuur :31) ”
Lalu apa hubunganya dengan Kontroversi Jilbab Halal ?
Popularitas Jilbab Halal
Sejak beberapa tahun terkahir bahwa sudah banyak muslimah memakainya bahkan mulai dari balita hingga orang tua renta sudah mengenakan jilbab karena memang itu adalah kewajiban bagi setiap muslimah.
Lalu popularitas jilbab halal baru-baru ini telah menghebohkan netizen. Isu ini memiliki pro dan kontra. Bahkan Zoya dan Mezorah sempat disudutkan oleh beberapa pihak, karena kata halal yang disematkan pada jilbab yang dijualnya.
Banyak yang berpendapat bahwa namanya jilbab pastilah halal bila dibuat dari bahan yang halal, lalu apa ada jilbah haram, kalau dilihat dari cara membranding Jilbab halal memang menimbulkan kontrovernsi.
Seperti diketahui, Zoya adalah pihak yang memberikan sertifikasi halal untuk produk jilbab dan fashion.
Tapi jangan salah, dengan kontroversi yang ada menyebabkan penjualan jilbab zoya meningkat, serpti dikutip dari berbagai sumber :
Chandra Rahmad, general sales manager PT Shafco, mengatakan bahwa isu ini diakui telah mempengaruhi penjualan produk Zoya.
“Meskipun bukan target kami, namun ada pertumbuhan yang fenomenal. Ada pertumbuhan yang signifikan, yang mencapai dua digit pada bulan lalu,” katanya.
Chandra mengatakan bahwa Zoya telah melayangkan permintaan maaf atas iklan hijab yang tidak sesuai dengan syariat Islam. Permintaan maaf tersebut diharapkan dapat meredakan kekhawatiran banyak pihak.
Demikian juga petinggi lain telah menyampaikan pernyataan berikut :
Sigit Endrojono, direktur kreatif PT Shafco, menambahkan bahwa tujuan perusahaan adalah untuk membuat orang merasa aman dan nyaman dengan pakaian tersebut. Upaya ini juga merupakan bagian dari meningkatkan kesadaran tentang halal-haramnya kain yang digunakan dalam pakaian.
“Sebagai peritel, kami bertanggung jawab atas keamanan pelanggan kami. Pada saat yang sama, kami berusaha untuk menghormati hak-hak pelanggan kami untuk memastikan bahwa pakaian dan syal yang mereka beli adalah halal,” ujarnya, seraya menambahkan, “Saat ini kami memiliki sistem halabalah di perusahaan kami.
Sigit juga telah memastikan bahwa iklan dan materi yang menimbulkan kekhawatiran publik telah ditarik dari peredaran. Bahkan, Zoya, perusahaan yang awalnya menerbitkan iklan tersebut, akan segera mengeluarkan pernyataan permintaan maaf secara resmi melalui media sosial.
“Kalau iklan billboard kontroversial itu hanya di Purwokerta, Jawa Tengah, kami akan menurunkannya di Instagram, tapi itu juga sudah diturunkan. Kami tidak bisa dikontrol kecuali melalui majalah yang diterbitkan,” Sigit menutup perkataannya.
Kesimpulan & Penutup
Sebagai blog yang membahas tentang fashion dan teknologi tentulah kami mempunya pandangan akan kontrversi ini, seperti yang telah kami singgung di atas bahwa kata Halal yang disematkan di kata Jilbab pasti akan membuat kontroversi, terlepas apa tujuan dibalik penyematan kata Halal tersebut bagi kami Jilbab tidaklah memerlukan kata-kata lain terlebih lagi kata halal karena jilbab sendiri sudah halal bila sesuai dengan syariah.
Terkait dengan perkembangan teknologi yang tidak bisa dibendung, netizen enam dua memang tugasnya mengoreksi hal-hal yang berbau kontroversi, itu tidak salah karena itulah tugas netizen, pesan kami buat netizen enam dua yang budiman jangan takut untuk menyampaikan sesuatu yang dianggap benar tetapi tetap menjaga etika dalam berinternet.
Jaman sekarang antara dunia maya dan dunia nyata hampir tidak ada batas, karena setiap yang ada di dunia maya hampir 100% terhubung dengan dunia nyata.
Perhatikan juga undang-undang ITE.
Selamat Berinternet dan berjilbab buat muslimah