Yang terlihat jelas setiap hari adalah pergerakan matahari

Pergerakan harian Matahari yang jelas adalah sifat, jalur, dan pengaruhnya

Pergerakan matahari sehari-hari diperkirakan adalah pergerakan matahari di langit setiap saat jika dilihat dari dasar bumi. Gerakan ini disebut “nyata” karena tidak mencerminkan gerakan Matahari di Bumi secara pasti.

Akibatnya gerakan semu ini sebenarnya terjadi akibat perputaran bumi pada porosnya dari barat ke timur. Bukan matahari yang mengorbit Bumi seperti yang kita lihat dalam gerakan sehari-hari yang jelas.

Pergerakan Matahari harian yang tampak dapat dipengaruhi oleh lokasi geografis pengamat di permukaan bumi, misalnya variasi garis lintang dan variasi zona waktu. Pergerakan matahari diurnal yang jelas menjalankan fungsi penting dalam menentukan waktu dan membedakan antara siang dan malam.

Ciri-ciri gerak diurnal matahari yang tampak adalah:

Untuk memudahkan pemahaman, berikut beberapa ciri pergerakan matahari harian yang jelas:

  • Fajar: Fenomena ini terjadi pada pagi hari, saat matahari terbit dari arah timur. Atau lebih tepatnya, dari timur laut ke utara bumi dan dari tenggara ke selatan.
  • Matahari berada pada titik tertingginya: biasa disebut siang hari. Surya saat ini muncul pada tingkat zenith atau puncaknya.
  • Matahari terbenam: Fenomena ini terjadi pada malam hari saat matahari muncul di barat (barat di belahan bumi utara dan barat daya di belahan bumi selatan).

Dampak dari pergerakan sehari-hari sudah jelas

Pergerakan harian Matahari mempunyai banyak akibat yang diperlukan bagi kehidupan di Bumi. Pergerakan ini menyebabkan banyak titik kehidupan di Bumi dan menjalankan fungsi yang diperlukan untuk menjaga stabilitas ekosistem dan kehidupan makhluk di planet ini. Berikut beberapa hasilnya:

1. Perbedaan siang dan malam

Pergerakan nyata ini menyebabkan siklus siang dan malam berubah setiap harinya. Ketika Tata Surya muncul di atas cakrawala, sebagian bumi tertutup pada siang hari. Pada saat yang sama, ketika matahari muncul di cakrawala, awan menjadi gelap dan ini dikenal sebagai malam.

2. Waktu

Pergerakan yang jelas ini juga membantu orang menentukan dasar pembagian waktu dalam sehari. Ini dibagi menjadi jam, menit dan detik. Saat belum ada jam, orang zaman dahulu menggunakan bintik matahari dan bayangan benda untuk mengetahui waktu.

Benda ini disebut jam matahari, yang terdiri dari satu bagian atau jarum yang tidak digerakkan. Tempat bayangan jarum digunakan untuk menunjukkan waktu. Itu sebabnya jam matahari ini diposisikan di halaman belakang atau open house agar Anda bisa memanfaatkan cahaya matahari dan bayangan secara maksimal.

Selain itu, terdapat variasi waktu antar wilayah. Misalnya Indonesia Jap bisa lebih pagi dibandingkan Indonesia bagian barat. Perbedaan waktunya sekitar 2 jam. Banyak wilayah berbeda di planet ini juga mengalami masalah serupa di banyak bidang.

3. Navigasi

Sejak peristiwa sejarah, orang telah menggunakan pergerakan nyata ini untuk navigasi. Pergerakan matahari di langit membantu menentukan jalur dan menentukan letak geografis. Biasanya digunakan oleh para pelaut dan nelayan ketika melaut.

4. Cuaca lokal dan perubahan musiman

Variasi lamanya siang dan malam, selain sudut datangnya siang hari, dapat menyebabkan variasi suhu dan cuaca lokal pada garis lintang yang berbeda.

5. Usia segala permasalahan hidup

Gerakan yang jelas ini juga menjalankan fungsi penting dalam ritme kehidupan organisme hidup, bersama dengan manusia dan hewan. Aktivitas organik banyak organisme diatur oleh perubahan cahaya dan suhu selama siklus siang-malam.

Selain itu juga mempengaruhi jumlah sinar matahari dan suhu yang diterima vegetasi. Panjang dan kedalaman siang hari pada siang hari menjalankan fungsi yang diperlukan dalam fotosintesis dan perkembangan tanaman.

Cara sehari-hari pergerakan matahari yang jelas

Seperti yang telah kami sampaikan di atas, pergerakan yang jelas terlihat saat matahari terbit di timur dan satuan di barat. Seolah-olah matahari berpindah ke bumi, sehingga waktu siang dan malam berubah, yang dapat menentukan waktu siang hari.

Faktanya, bumi berputar pada porosnya dari barat ke timur, dan hal itu disebut dengan rotasi bumi. Jadi sepertinya matahari berpindah. Bumi berotasi membutuhkan waktu sekitar 23 jam, 56 menit, dan 41 detik.

Namun sepertinya Bumi berhadapan dengan Matahari tidak lebih dari 12 jam, padahal rotasi Bumi membutuhkan waktu sekitar 24 jam. Dengan demikian sisa waktu bumi sangat banyak sejak Matahari hingga terjadi keadaan malam hari.

Bagian zona waktu

Akibat perputaran bumi, terjadi pergerakan matahari yang jelas setiap hari, yang menyebabkan terjadinya pembagian zona waktu di seluruh dunia. Jadi bagilah tidak hanya jam, menit, dan detik, tetapi juga zona waktu. Misalnya saja Indonesia yang terbagi menjadi wilayah barat, tengah, dan barat.

Seluruh dunia terbagi menjadi 24 zona waktu, yang pusatnya berada di Greenwich, Inggris. Ini adalah tempat di mana garis bujur 00 diposisikan. Perbedaan waktu per jam terjadi jika terdapat perbedaan garis bujur sebesar 150 derajat.

Bagian daratan di sebelah timur Greenwich Level mungkin memiliki waktu yang lebih cepat, atau memiliki pengalaman pagi hari. Sementara itu, hal ini mungkin terjadi di wilayah Barat lebih lambat.

Misalnya Indonesia Timur (WIB) yang berada pada Greenwich Imply Time (GMT) +7 jam dengan letak 105 derajat BT. Sedangkan pukul setengah tengah (WITA) GMT +8 jam pada 120°BT. Terakhir, setengah jap (WIT) pada posisi pukul GMT +9 135 derajat BT.

Jadi kalau WIB jam 8.00 berarti WITA jam 9.00 dan WIT jam 10.00. Setiap zona memiliki perbedaan satu jam. Waktu Indonesia Jap (WIT) bisa dimulai pada pagi hari dan berakhir pada malam hari.

Hasilnya berbeda dengan rotasi bumi

Kecuali pergerakan Matahari harian yang terlihat jelas, yang pada akhirnya diakibatkan oleh rotasi Bumi, rotasi ini telah terbukti memberikan hasil lain yang efektif. Berikut alasannya:

1. Arus laut

Dikenal sebagai efek Coriolis, ini adalah perubahan arus laut. Di belahan dunia selatan, arus laut berubah searah jarum jam. Pada saat yang sama, sisi utara bumi bergerak berlawanan arah jarum jam.

2. Ketebalan suasana

Atmosfer bumi terdiri dari banyak lapisan, terutama stratosfer, troposfer, mesosfer, ionosfer, termosfer, dan eksosfer. Akibat perbedaan kondisi cuaca antara wilayah khatulistiwa (lebih dekat ke garis khatulistiwa) dan wilayah kutub, maka ketebalan suasananya juga berbeda.

3. Dampak jetlag

Jet lag biasanya dialami oleh orang-orang yang melakukan perjalanan jauh dengan pesawat. Hal ini terjadi karena adanya perubahan ritme sirkadian seiring dengan perputaran bumi. Dampak perbedaan waktu antara keberangkatan dan tujuan liburan dapat berdampak pada hal ini.

Misalnya saja perjalanan Indonesia ke Amerika, letak zona waktunya jelas berbeda. Setelah melakukan penerbangan panjang di udara setelah zona waktu yang unik, keadaan psikologis individu yang melakukan penerbangan ini sangat tidak nyaman.

Yang mereka rasakan adalah gangguan tidur, tidak bisa tidur nyenyak, dan fisik seperti melayang, bahkan ada yang kehilangan makanan. Pengaruh jam fisik seseorang terhadap zona waktu dapat mempengaruhi keadaan jet lag.

Perbedaan antara pergerakan harian dan tahunan

Pada dialog di atas diketahui bahwa pergerakan harian Matahari terjadi karena Bumi berputar pada porosnya. Akibat rotasi bumi adalah berlakunya waktu siang dan malam, serta perbedaan waktu dalam sehari.

Apa bedanya dengan pergerakan tahunan matahari? Jawabannya adalah Bumi telah mengalami revolusi. Jika gerak semu harian merupakan hasil perputaran bumi pada porosnya, maka gerak semu tahunan merupakan hasil perputaran bumi mengelilingi matahari.

Beberapa hasil pergerakan nyata tahunan tidak lebih penting daripada hasil pergerakan nyata harian. Jika pergerakan diurnal mempengaruhi waktu siang, malam dan siang, maka pergerakan setengah tahunan mempengaruhi sepanjang tahun.

Diketahui bahwa bumi berputar sendiri dalam waktu kurang lebih 24 jam, oleh karena itu revolusi bumi memerlukan waktu 12 bulan atau satu tahun. Pergerakan tahunan yang tampak ini tampaknya menunjukkan pergerakan matahari ke atas ke arah utara, kemudian pergerakan matahari ke bawah ke selatan sepanjang tahun.

Dampak pergerakan tahunan jelas terlihat

Seperti halnya pergerakan harian, pergerakan tahunan ini juga mempunyai pengaruh sepanjang tahun, yang kemudian dapat dilihat dan dimanfaatkan oleh makhluk hidup, yaitu variasi musim. Ada yang memiliki dua musim dan ada pula yang memiliki 4 musim.

Dampak bagi Indonesia dan dunia

Di Indonesia yang terletak di dekat garis khatulistiwa, hanya ada dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Musim hujan sering terjadi pada pertengahan hingga akhir tahun, sedangkan musim kemarau terjadi pada awal hingga pertengahan tahun.

Sementara itu, di berbagai negara atau wilayah di planet ini, mereka menghadapi 4 musim. Sering dikenal dengan sebutan musim semi, musim panas, musim gugur, dan musim dingin (salju). Kesemuanya terkait dengan pergerakan revolusi Bumi, sehingga matahari terbit dari utara dan terbenam dari selatan.

Dimensi yang digunakan adalah ekuator, yaitu tempat matahari terbit di utara, kemudian turun lagi ke ekuator, lalu turun ke selatan, sebelum kembali lagi ke ekuator. Kesempatan ini terulang kembali hingga Bumi melakukan revolusi melewati Matahari. Anggarannya adalah sebagai berikut:

  • Dengan menggunakan garis khatulistiwa sebagai ukuran, pada tanggal 21 Maret dan 23 September, matahari muncul tepat di atas garis khatulistiwa. Sehingga wilayah dunia yang dekat dengan garis khatulistiwa sangat merasakan iklim yang panas.
  • Pada tanggal 21 Juni, matahari mungkin berada pada 23,5 derajat lintang utara atau disebut ekuinoks utara. Letaknya berada di atas garis khatulistiwa, sehingga tersedia waktu musim panas di wilayah yang mengalami 4 musim
  • Pada tanggal 22 Desember, matahari mungkin berada pada 23,5 derajat lintang selatan atau disebut titik balik matahari selatan. Letaknya berada di bawah garis khatulistiwa sehingga sebagian daerah mengalami musim dingin.

Antara tanggal 21 Maret hingga 21 Juni, kawasan empat musim biasanya akan mengalami musim semi. Kemudian musim panas saat matahari kembali mendekati garis khatulistiwa hingga tanggal 23 September.

Setelah itu, matahari akan bergerak ke selatan, menyebabkan penurunan hingga putaran kedua puluh dua bulan Desember. Kemudian, matahari tampak bermanuver kembali ke arah khatulistiwa, yang kemudian menjadi musim dingin. Hingga sekitar tanggal 21 Maret, siklus musiman berulang.

Diam-diam

Setelah menyimak rasionalisasi di atas, kita akan mengetahui bahwa pergerakan semu harian Matahari terjadi akibat perputaran Bumi pada porosnya. Sebagai pusat sistem fotovoltase, Tenaga Surya selalu stasioner. Berbagai planet berputar mengelilinginya, bersama dengan Bumi.

Namun Bumi itu istimewa, karena seiring dengan perputaran pada porosnya, Bumi juga berputar mengelilingi Matahari. Dampaknya berupa pergerakan semu harian dan pergerakan semu tahunan. Mereka saling terkait dan mempunyai pengaruh besar terhadap kehidupan manusia dan berbagai organisme hidup.

Share to...