Terbuka Pintu PDIP Untuk Kaesang Alasan Partai Sekeluarga Tak Boleh Beda

 Terbuka Pintu PDIP Untuk Kaesang Alasan Partai Sekeluarga Tak Boleh Beda

PDIP membuka pintu bagi putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu jika ingin bergabung sebagai kader. Menurut PDİP, pemilihan partai politik untuk sebuah keluarga tidak akan berbeda.

Hal itu disampaikan Sekjen PDIP Hasto Christianto di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (28/1/2023). Pertama, kata Hasto, PDIP selalu menghormati anak muda yang ingin terjun ke dunia politik.

“PDI Perjuangan menghormati setiap pemuda yang akan masuk partai politik, termasuk Mas Kaesang,” kata Hasto di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (28/1/2023).

kecepatan politik di luar negeri. Tidak ada politik yang bekerja, hanya perselingkuhan yang dapat ditemukan.

“Ini politik. Bukan politik dan politik dan politik dan politik dan hanya politik, memberikan keanggotaan dan mendukung orang-orang yang membela hak dan kebijakan mereka,” kata Hasto.

Dan Hasto mengatakan setiap orang yang terlibat dalam politik harus memiliki tujuan yang jelas. Ia menyambut baik jika Kaesang ingin mendaftar sebagai kader PDIP.

“Politik bukanlah jalan pintas untuk mencapai tujuan individu, tetapi proses partisipasi dalam pendidikan dan regenerasi politik, serta kesiapan untuk diangkat oleh partai di bidang apapun,” ujar Hasto.

Hasto mengatakan PDIP selalu terbuka jika Kaesang ingin bergabung. Setelahnya, barulah Hasto berujar PDIP punya aturan kalau satu keluarga tak boleh masuk ke partai yang berbeda.

IMG 20230129 092442
Terbuka Pintu PDIP Untuk Kaesang Alasan Partai Sekeluarga Tak Boleh Beda 3

“Ya kalau mau daftar PDI Perjuangan, karena kita punya aturan bahwa dalam satu keluarga tidak boleh ikut pemilihan partai yang berbeda, karena itu juga menunjukkan hubungan emosional, kesadaran dan pendidikan politik yang datang dengan dimulainya sebuah keluarga. “, jelasnya kepada Hasto.

Hasto juga mengatakan, PDIP tidak akan mencalonkan siapa pun jika yang bersangkutan berasal dari parpol lain. Menurut Hastos, PDIP juga melarang anggota satu keluarga bekerja di level yang sama.

“Jadi, dalam aturan pencalonan kami, misalnya, pasangan tidak dapat dinominasikan dari pihak yang berbeda, dan ada batasan dalam keluarga, dalam hal jumlah, selain keanggotaan dan keluarga tidak dapat dicalonkan.” katanya sambil menyeringai.

Hasto mengatakan kini saatnya parpol berjuang. Namun, dia menegaskan bahwa PDIP memiliki identitasnya sendiri.

“Di era multipartai, ada persaingan antarpartai politik,” kata Hasto.

Menurutnya, identitas berasal dari sejarah partai. Dia juga mengatakan tujuan partai turut membentuk identitas PDIP.

“Meski ada kontroversi, PDIP tetap teguh pada identitasnya. PDIP lahir pada tahun 1927 dari Bandung, di mana Bung Karno mendirikan PNI, sehingga aspek kesejarahan ini tentu mengantarkan cita-cita berkelanjutan bagi kota dan negara,” ujar Hasto.

Bagi yang ingin masuk ke PDIP, kata Hasto, harus siap digembleng. Dia mengatakan calon kader harus siap mengikuti berbagai pendidikan politik dan kaderisasi.

“Mereka uang mau masuk PDIP harus bersiap digembleng, harus bisa siap mengikuti pendidikan politik, dan kaderisasi,” ujar Hasto. “PDIP, ketikan akan  melakukan kaderisasi, kami tidak akan membeda-bedakan apakah itu dari anak gubernur, bahkan anak presiden, anak ketua ranting, anak petani, anak tukang becak, semuanya diperlakukan dana dan sama. Karena itulah PDIP,” sambungnya.

Share to...